Mengapa Gurun Begitu Kering?
Add caption |
Sedikit sekali
kehidupan yang ada di gurun. Tidak lain tidak bukan karena keganasan gersangnya
gurun yang dahsyat. Hanya binatang dan tumbuhan yang diberikan kelebihan khusus
oleh Allah SWT bisa hidup di gurun. Dan biasanya binatang-binatang gurun hanya
sekali-kali terlihat karena bersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk
mempertahankan cairan tubuh.
Curah hujan di gurun
sangatlah pelit, yaitu ‘kurang dari 10 sentimeter’ dalam setahun, menyebabkan tanah
di gurun menjadi sangat kering dan tandus, sehingga tanah tidak mampu menyerap
dan menyimpan air. Akibatnya jumlah air yang menguap lebih banyak daripada yang
turun. inilah yang menyebabkan air menjadi limited
edition di gurun.
Lantas apakah biang
kerok minimnya curah hujan di gurun?
Penyebabnya sangat beragam. Untuk gurun di daerah berilkim subtropis, yang terletak di
garis lintang 150 hingga 350 lintang utara dan 150 hingga
350 lintang selatan (di kedua sisi khatulistiwa), gurun terletak di wilayah-wilayah tempat arus udara yang bertekanan tinggi dan sangat panas yang senatiasa bergerak turun. Permukaan tanah yang
terus-menerus diterpa oleh massa udara bertekanan tinggi yang mengalir ke bawah.
Sewaktu kolom udara berat ini bergerak menuju ke tanah, udara tersebut menjadi
padat. Pemadatan menghangatkan udara dan udara hangat itu menyerap kelembapan,
bukan melepaskannya sebagai hujan, sehingga jarang terjadi hujan. Contohnya
antara lain Gurun Sahara di Afrika Utara dan Gurun Victoria di Australia.
Gunung juga dapat
menyebabkan daerah lain menjadi minim curah hujan, atau menjadi daerah gurun.
Bila massa udara lembab menerpa “dinding” pengunungan, massa udara itu di paksa
naik, lalu mendingin dan uap airnya mngembun menjadi hujan. Karena tidak
kebagian hujan, sisi yang tak di terpa angin, atau sisi bawah angin tumbuh
menjadi gurun.
Bahkan laut juga
merupakan salah satu penyebabnya. Angin
basah yang lewat di atas arus samudra melepaskan kelembapannya sebagai hujan di
laut sehingga daratan di dekatnya tidak mendapatkan hujan.
Dalam kasus gunung
tercipta Gurun Bayangan Hujan. Di daerah iklim tropis, daerah pegunungan pada
sisi datangnya angin memperoleh banyak hujan. Angin pertama membawa udara
bermuatan uap air menaiki lereng-lereng gunung. Sewaktu melewati lereng gunung
tersebut,, udara melepaskan muatannya sebagai hujan atau salju. Kemudian udara
yang sudah kering bergerak terus dan
hanya melepaskan sedikit hujan di daerah selanjutnya. Hasilnya adalah gurun
bayangan hujan seperti Gobi di Asia Tengah.
***
Sebelumnya saya sangat berterima kasih bagi anda yang telah membaca artikel ini. Ini adalah artikel pertama saya yang saya post di blog pertama saya. Sehingga bila ada kata yang salah dan kurang berkenang(sopan) atau isi tulisan saya yang kurang logis, saya mohon dimaklumi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat kepada siapa saja yang membacanya dan juga diri saya. Amiin.