Sabtu, 17 Agustus 2013

Asal Usul Gurun



Mengapa Gurun Begitu Kering?
Add caption
Gurun… hal yang terlintas dalam benak kita pasti, tidak ada pohon, tidak ada air, super hoottt, sinar matahari menyengat, tandus, gersang, pasir, batu dan kerikil sejuh mata memandang, pokoknya bikin gerah deh…
Sedikit sekali kehidupan yang ada di gurun. Tidak lain tidak bukan karena keganasan gersangnya gurun yang dahsyat. Hanya binatang dan tumbuhan yang diberikan kelebihan khusus oleh Allah SWT bisa hidup di gurun. Dan biasanya binatang-binatang gurun hanya sekali-kali terlihat karena bersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh.
Curah hujan di gurun sangatlah pelit, yaitu ‘kurang dari 10 sentimeter’ dalam setahun, menyebabkan tanah di gurun menjadi sangat kering dan tandus, sehingga tanah tidak mampu menyerap dan menyimpan air. Akibatnya jumlah air yang menguap lebih banyak daripada yang turun. inilah yang menyebabkan air menjadi limited edition di gurun.
Lantas apakah biang kerok minimnya curah hujan di gurun?
Penyebabnya  sangat beragam. Untuk  gurun di daerah berilkim subtropis, yang terletak di garis lintang 150 hingga 350 lintang utara dan 150 hingga 350 lintang selatan (di kedua sisi khatulistiwa), gurun terletak di wilayah-wilayah tempat arus udara yang bertekanan tinggi dan sangat panas yang senatiasa bergerak turun. Permukaan tanah yang terus-menerus diterpa oleh massa udara bertekanan tinggi yang mengalir ke bawah. Sewaktu kolom udara berat ini bergerak menuju ke tanah, udara tersebut menjadi padat. Pemadatan menghangatkan udara dan udara hangat itu menyerap kelembapan, bukan melepaskannya sebagai hujan, sehingga jarang terjadi hujan. Contohnya antara lain Gurun Sahara di Afrika Utara dan Gurun Victoria di Australia. 
Gunung juga dapat menyebabkan daerah lain menjadi minim curah hujan, atau menjadi daerah gurun. Bila massa udara lembab menerpa “dinding” pengunungan, massa udara itu di paksa naik, lalu mendingin dan uap airnya mngembun menjadi hujan. Karena tidak kebagian hujan, sisi yang tak di terpa angin, atau sisi bawah angin tumbuh menjadi gurun.
Bahkan laut juga merupakan salah satu  penyebabnya. Angin basah yang lewat di atas arus samudra melepaskan kelembapannya sebagai hujan di laut sehingga daratan di dekatnya tidak mendapatkan hujan.
Dalam kasus gunung tercipta Gurun Bayangan Hujan. Di daerah iklim tropis, daerah pegunungan pada sisi datangnya angin memperoleh banyak hujan. Angin pertama membawa udara bermuatan uap air menaiki lereng-lereng gunung. Sewaktu melewati lereng gunung tersebut,, udara melepaskan muatannya sebagai hujan atau salju. Kemudian udara yang sudah kering bergerak  terus dan hanya melepaskan sedikit hujan di daerah selanjutnya. Hasilnya adalah gurun bayangan hujan seperti Gobi di Asia Tengah.
***
Sebelumnya saya sangat berterima kasih bagi anda yang telah membaca artikel ini. Ini adalah artikel pertama saya yang saya post di blog pertama saya. Sehingga bila ada kata yang salah dan kurang berkenang(sopan) atau isi tulisan saya yang kurang logis, saya mohon dimaklumi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat  kepada siapa saja yang membacanya dan juga diri saya. Amiin.